Lion Air saat ini jadi satu diantara maskapai penerbangan swasta paling besar di Indonesia. Beroperasi mulai sejak th. 2000, Lion Air selalu lakukan ekspansi besar-besaran sebagai maskapai penerbangan murah atau low biaya carrier di Indonesia. Tidak cuma melayani rute dalam negeri, Lion Air juga melayani penerbangan luar negeri seperti ke Vietnam, Malaysia, Singapore, serta Arab Saudi.
" /hari terbang 700 kali untuk melayani 100 ribu penumpang, " kata Direktur Paling utama PT Lion Mentari Airlines, Rusdi Kirana, pada Tempo, Rabu minggu lantas.
Menurut Rusdi, beberapa ratus ribu penumpang sehari-harinya diangkut oleh 120 lebih pesawat punya Lion Air. Bila dihitung keseluruhannya, th. lantas maskapainya dapat melayani 32 juta penumpang. " Th. ini kami membidik 36 juta penumpang, " kata dia.
Sayangnya, kata dia, dari jumlah sebesar itu ada banyak yang belum terlayani. Ia mencontohkan, penumpang dari Balikpapan yang menginginkan ke Pontianak serta Banjarmasin atau dari Jambi menuju Palembang. Mereka masihlah mesti terbang ke Jakarta terlebih dulu. " Jadi sesungguhnya intra-Sumatera, intra-Kalimantan, serta intra-pulau yang lain masihlah membutuhkan banyak armada, " kata dia.
Dengan frekwensi terbang yang mengagumkan ini, Rusdi mengaku bila maskapainya kerap terima keluhan dari penumpang berkaitan dengan jadwal penerbangan yg tidak pas saat. Menurut dia hal semacam ini berlangsung lantaran ada beberapa pergantian yg tidak diikuti perusahaannya.
Ketika pertama bangun maskapai pada th. 2000, bandara masihlah lengang. Ground time (saat menanti dari mendarat sampai terbang lagi) per pesawat sekitaran 30 menit serta taxi-nya 10 menit, jadi keseluruhan 40 menit. " Dahulu itu cukup. Terakhir ada demikian banyak pesawat, sampai saat itu tidak cukup lagi. "
" /hari terbang 700 kali untuk melayani 100 ribu penumpang, " kata Direktur Paling utama PT Lion Mentari Airlines, Rusdi Kirana, pada Tempo, Rabu minggu lantas.
Menurut Rusdi, beberapa ratus ribu penumpang sehari-harinya diangkut oleh 120 lebih pesawat punya Lion Air. Bila dihitung keseluruhannya, th. lantas maskapainya dapat melayani 32 juta penumpang. " Th. ini kami membidik 36 juta penumpang, " kata dia.
Sayangnya, kata dia, dari jumlah sebesar itu ada banyak yang belum terlayani. Ia mencontohkan, penumpang dari Balikpapan yang menginginkan ke Pontianak serta Banjarmasin atau dari Jambi menuju Palembang. Mereka masihlah mesti terbang ke Jakarta terlebih dulu. " Jadi sesungguhnya intra-Sumatera, intra-Kalimantan, serta intra-pulau yang lain masihlah membutuhkan banyak armada, " kata dia.
Dengan frekwensi terbang yang mengagumkan ini, Rusdi mengaku bila maskapainya kerap terima keluhan dari penumpang berkaitan dengan jadwal penerbangan yg tidak pas saat. Menurut dia hal semacam ini berlangsung lantaran ada beberapa pergantian yg tidak diikuti perusahaannya.
Ketika pertama bangun maskapai pada th. 2000, bandara masihlah lengang. Ground time (saat menanti dari mendarat sampai terbang lagi) per pesawat sekitaran 30 menit serta taxi-nya 10 menit, jadi keseluruhan 40 menit. " Dahulu itu cukup. Terakhir ada demikian banyak pesawat, sampai saat itu tidak cukup lagi. "
No comments:
Post a Comment